Rabu, 12 Maret 2008

Potensi Wisata Perkebunan Teh Tambi

Wanita pemetik daun teh di kebon teh Timba.


Wanita pemetik daun teh di kebon teh Timba.
img
Soal Wisata
Potensi Wisata Perkebunan Teh Tambi Kurang Promosi

Liputan6.com, Wonosobo: Masih banyak potensi keindahan alam di sejumlah daerah di Tanah Air yang belum dikelola sebagai obyek pariwisata.
Buktinya, perkebunan teh Tambi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, belum banyak dikenal turis lokal maupun mancanegara. Padahal, kebun teh Tambi mempunyai pesona alam memukau dan udara yang sejuk. Demikian rangkuman pantauan SCTV di Wonosobo, baru-baru ini.

Perkebunan teh Tambi mempunyai daya tarik dan potensi wisata yang tinggi. Soalnya, dengan ketinggian 800 hingga 2.000 meter dari permukaan laut, perkebunan Tambi mempunyai udara yang sejuk dan pemandangan yang mempesona. Setiap pengunjung dapat melihat keindahan kebun teh dan keindahan lekukan Gunung Sindoro dan Sumbing.

Sementara buat yang ingin menikmati matahari pagi terbit, di kawasan tersebut terdapat sejumlah penginapan murah yang dikelola masyarakat sekitar. Dengan begitu, para turis tak perlu harus turun gunung ke perkotaan untuk mencari penginapan. Apalagi, paket wisata alam dengan biaya hanya sebesar Rp 5-10 ribu per orang, dapat melintasi daerah industri perkebunan dan menikmati teh hitam yang segar.

Sayangnya, potensi wisata yang demikian besar belum digali secara optimal. Pemerintah daerah mengakui masalah pendanaan masih menjadi faktor utama kurangnya promosi. Karena itu, pemda setempat mengundang para investor untuk mengembangkan wilayah tersebut.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar 1865, perusahaan perkebunan Tambi menjadi satu di antara sejumlah perusahaan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee dan Kina Maatschappij. Namun, setelah melalui berbagai proses panjang pascakemerdekaan, kepemilikan perkebunan Tambi beralih ke pemda setempat. Perkebunan Tambi yang mempunyai luas sekitar 829,14 hektare, mampu menghasilkan teh hitam sebanyak dua ribu ton per tahun


Tidak ada komentar: